Liputanberita5 - Para pekerja di Kota Munich, Jerman, saban hari sudah terbiasa dengan lalu lintas padat, macet, atau berdesakan di kereta bawah tanah. Namun bagi seorang bernama Benjamin David, 40 tahun, perjalanan menuju tempat kerja sungguh menyenangkan dan membuat santai.
David sebelumnya juga merupakan salah satu dari ribuan warga Munchen yang berangkat kerja melalui jalanan macet dan jalur sepeda, tapi sejak dua tahun lalu dia memutuskan menempuh jalur alternatif dan Sungai Sar menjadi jawabannya. Sungai itu melewati apartemennya di Baldeplatz dan selama ini tidak pernah ada orang melintasi sungai itu untuk berenang. Orang-orang biasanya menyusuri sungai itu naik rakit. Jalur itu merupakan salah satu yang paling populer antara Kota Roma dan Vienna.
Dilansir laman Oddity Central, Jumat (28/7), Benjamin tidak memakai rakit untuk menyusuri sungai itu, dia malah berenang menuju kantornya.
Setiap pagi David berangkat dari apartemennya, menyeberang jalan dan melompat ke Sungai Isar. David harus berenang sejauh dua kilometer menuju kantornya di Kulturstrand. Dia menempuh jarak itu dengan berenang selama 1,5 jam. Setelah sampai di tepi dia mengeringkan badannya dengan handuk lalu memakai kaos dan menunggu rekan kerjanya yang kena macet sambil menikmati secangkir kopi pagi.
David menyimpan semua barang bawaannya dalam sebuah tas antiair yang sekaligus berfungsi sebagai pelampung. Di dalam tas itu dia menyimpan berkas kerja, laptop, dan pakaian kering. Karena tas itu juga adalah pelampung maka jika dia lelah berenang David bisa beristirahat sejenak dalam keadaan tetap terapung, tidak tenggelam.
Meski begitu berenang di sungai lebar tentu juga bisa membahayakan. David menyadari itu dan dia juga tidak mau terlalu mengambil risiko. Saban pagi sebelum berangkat dia mengecek di internet mengenai ketinggian air sungai, kecepatan arus, dan suhu air. Kalau semua sudah aman baru dia melompat ke sungai, jika tidak maka dia kembali kepada transportasi umum seperti biasa.
Sumber : Merdeka.com
0 comments: